SENJATA API
1.Revolver
Revolver adalah sejenis senjata api di mana peluru dimasukkan ke tabung berputar. pada revolver berkaliber .44 berisi 5-7 peluru. Adapun revolver berkaliber .22 berisi 8-10 peluru. cara pengisian revolver dibagi menjadi 2 menurut design dan bentuk revolver. yang pertama adalah pengisian satu per satu seperti revolver jenis lama seperti colt peacekeeper, dan yang kedua adalah langsung, ketika silinder pengangkut peluru keluar
single action revolver itu adalah revolver dengan palu (palu yang memukul peluru sehingga meledak dan mendorong proyektil peluru keluar)yang harus ditarik kearah belakang dengan ibu jari sebelum menembak, seperti revolver jenis colt. silindernyapun harus diputar secara manual
double action revolver adalah revolver dengan palu yang bergerak secara otomatis bersamaan dengan ditekannya pelatuk (dan silindernya bergerak ke arah peluru selanjutnya secara otomatis sesudah peluru keluar).
2.AK 47
AK-47 Tipe 3A (atas), dengan pendahulunya, senapan SKS.
Pada awalnya produksi receiver (bagian badan senapan yang berisi mekanisme penembakan) menemui banyak masalah. Model produksi pertama menggunakan receiver yang terbuat dari stamping (cetak besi) lembaran logam. Masalah yang ditemui adalah sulitnya mengelas railing pemandu dan ejektor, yang akhirnya menyebabkan banyaknya penolakan.[6] Tapi masalah ini tidak menghentikan produksi, sebagai penyelesaiannya, receiver stamping logam digantikan dengan receiver machined (dibentuk dengan alat/mesin khusus).[7] Proses ini memang lebih mahal, tapi untungnya alat-alat dan pekerja yang dibutuhkan sudah tersedia, sebelumnya dipakai untuk produksi Mosin-Nagant. Karena masalah-masalah tadi, Uni Soviet baru bisa mendistribusikan senapan-senapan ini secara luas pada tahun 1956. Pada saat yang bersamaan, produksi senapan pendahulu AK-47, SKS, tetap berlanjut.[7]
AK-47 (data di bawah untuk AK-47 Tipe 1) | |
---|---|
AK-47 Tipe 2, varian pertama yang memakai receiver tipe machined. | |
Tipe | Senapan serbu |
Negara asal | Uni Soviet |
Sejarah pemakaian | |
Digunakan | 1949— |
Pemakai | Uni Soviet, banyak lainnya |
Sejarah produksi | |
Perancang | Mikhail Kalashnikov |
Tahun | 1947 |
Jumlah | Di atas 100 juta[1] |
Varian | Lihat Varian |
Spesifikasi | |
Berat | 4,3 kg |
Panjang | 870 mm (34¼ inci) |
Panjang laras | 415 mm (16,3 inci) |
|
|
Peluru | 7,62 x 39 mm |
Mekanisme | Operasi gas, bolt berputar |
Kec. tembak | 600 butir/menit |
Kec. peluru | 710 m/s |
Jarak efektif | 300 m |
Pengisian | Magazen box 30 butir, Magazen box RPK 40 butir, Magazen drum RPK 75 butir |
Alat bidik | Bidikan besi |
Setelah masalah produksi berhasil diselesaikan, pada tahun 1959 sebuah rancangan baru dirumuskan dan diberi nama AKM (M untuk modernisasi—dalam bahasa Rusia: Автомат Калашникова Модернизированный).[8] Model baru ini menggunakan receiver stamping logam dan dilengkapi sebuah muzzle break di ujung laras, untuk mengurangi tendangan. Selain itu ditambahkan juga penahan hammer (palu pemukul peluru) agar senapan bisa menembak dengan baik pada pilihan tembakan full-otomatis.[9] Model baru ini lebih ringan dari model awal, sekitar dua-pertiga berat awal.[8] Mayoritas produksi senapan Kalashnikov di luar Rusia, dengan lisensi maupun tanpa lisensi, menggunakan model AKM ini, karena mudahnya pembuatan receiver stamping. Model inilah yang paling banyak ditemui dan diproduksi di seluruh dunia. Tetapi, hampir semua senapan buatan Kalashnikov biasa disebut AK-47, ini adalah keliru, sebab AK-47 hanya adalah senapan-senapan yang menggunakan tiga model receiver paling awal.[10] Gambar di samping memperlihatkan perbedaan antara receiver machined AK-47 Tipe 2, dengan receiver stamping AKM Tipe 4, misalnya digunakannya sekrup dan bukan pengelasan, serta perbedaan lesung kecil di atas magazen.
3.RPG
RPG-7 (bahasa Rusia: РПГ-7), adalah granat berpeluncur roket anti tank yang diluncurkan dari pundak yang banyak diproduksi. Senjata ini dirancang oleh Uni Soviet, dan nama panjangnya adalah Ручной Противотанковый Гранатомёт atau Ručnoj Protivotankovyj Granatomjët, yang artinya “peluncur granat anti tank genggam”.
Senjata ini dikenal memiliki daya tahan tinggi, sederhana, murah, dan efektif, sehingga menjadi granat berpeluncur roket yang paling banyak dipakai di dunia. Ada sekitar 40 negara yang memakai RPG-7, dan senjata ini diproduksi di sembilan negara. RPG-7 dipakai dalam berbagai konflik di dunia sejak pertengahan 1960-an, dari Perang Vietnam sampai Perang Afganistan dan Perang Irak masa kini.
Teknologinya RPG diadopsi dari pengembangan bazoka, yakni memanfaatan tabung hampa berukuran panjang untuk melontarkan proyektil berisi bahan peledak berkekuatan besar. Rancangan senjata baru yang disebut proyektil dengan isian penembus (hollow charge) memungkinkan lapisan baja kendaraan dapat dilumatkan dengan sejumlah kecil bahan peledak.
RPG-7 dipakai oleh prajurit Polandia.
Prinsip kerja yang dikenal sebagai efek Monroe banyak mengalami kendala. Kecepatan jelajahnya lebih rendah dibandingkan proyektil meriam biasa. Hal ini mendorong upaya pengembangan lanjutan yang berujung pada sistem senjata anti tank perorangan konvensional tanpa mekanisme kendali.
RPG-7 | |
---|---|
RPG-7V sitaan Angkatan Darat Amerika Serikat. | |
Tipe | Granat berpeluncur roket |
Negara asal | Uni Soviet |
Sejarah pemakaian | |
Digunakan | 1961–sekarang |
Sejarah produksi | |
Varian | RPG-7V2 (model terkini) RPG-7D3 (lintas udara) Type 69 RPG (Cina) |
Spesifikasi | |
Berat | 7 kg |
Panjang | 950 mm |
|
|
Kaliber | 40 mm |
Kec. peluru | 115 m/s |
Jarak maksimum | ~ 920 m (meledakkan diri) |
Alat bidik | Alat bidik teleskopik UP-7V |
Selain itu dikenal pula sistem senjata peluncur hulu ledak isian tabung hampa yang mengaplikasikan prinsip senjata tanpa tolak balik (recoilless). Gaya tolak balik yang timbul saat penembakan diredam oleh gas bertenaga besar yang juga timbul saat itu. Tak pelak proyektil yang keluar dari tabung peluncur tanpa disertai hentakan memang berisiko terganggu tingkat akurasi bidikannya.
Pengembangannya menghasilkan Reaktivny Protitankovy Granatze Vzor 2 (RPG-2) di awal tahun 1946. RPG-2 dapat diisi ulang dengan memasang kembali satu unit amunisi di moncong tabung peluncurnya. Walaupun populasinya sudah jauh berkurang, senjata yang ditembakkan dengan cara disandang pada bahu ini masih dapat dijumpai di sejumlah wilayah rawan konflik.
dikutip dari http ://id.wikipedia.org/wiki/RPG-7
4. FN kaliber
FN Minimi | |
---|---|
FN Minimi | |
Tipe | Senapan mesin ringan, Senapan Mesin Regu |
Negara asal | Belgia |
Sejarah pemakaian | |
Digunakan | 1979 – sekarang |
Pemakai | AS, Belgia, Indonesia, Jerman, Afrika Selatan, Italia, Bulgaria, Kanada, Meksiko, Cina, Mesir, Perancis, Ceko, Swedia, Inggris, dan lebih dari 30 negara. |
Sejarah produksi | |
Perancang | Maurice Bourlet |
Produsen | FN Herstal |
Varian | M249 SAW |
Spesifikasi | |
Berat | kosong 6.2 kg, terisi dengan 200 peluru 10,6 kg |
Panjang | 1.038 mm (41 in) |
Panjang laras | 465 mm (18 in) |
|
|
Peluru | 5.56 x 45 mm NATO |
Kaliber | 5.56 mm |
Mekanisme | operasi gas, bolt terbuka |
Kec. tembak | 750 – 1000 butir/menit dengan sabuk amunisi |
Kec. peluru | 968 meter / detik |
Jarak efektif | maksimum 1500 m |
Jarak maksimum | 2000m |
Pengisian | Sabuk M27 200-butir sekali pakai, Sabuk 100 atau 200-butir daur ulang, Beta C-Mag 100-butir, Magazen STANAG 30-butir |
Alat bidik | penjera drum dan pisir bentuk daun (FN Minimi), ghost-ring trademark HK (M249) |
FN Minimi didesain oleh Maurice Bourlet dari perusahaan FN. Pada kala itu, dunia hanya mengenal senapan mesin ringan dan berat. Bourlet menginginkan senapan mesin ringan, namun yang mandiri, karena pada saat itu, senapan mesin ringan masih dibawa oleh 2 orang, yaitu penembak dan penjaga peluru. Sementara untuk senapan mesin mandiri, hanya mengenal yang namanya LSW (Light Support Weapon), yaitu senapan serbu namun ditambah beratnya. Tentu sistem ini tidak praktis untuk menjaga tembakan yang terus menerus. Kalaupun untuk senapan mesin sedang sekelas GPMG tidak paktis untuk dibawa per regu.
Apalagi pada waktu itu Soviet nyaris menciptakan senjata yang di idam-idamankan Bourlet, yaitu dengan hadirnya RPD. Sementara dari pihak NATO sangat memprihatinkan, karena belum ada senapan mesin di NATO yang menyamai RPD. Apalagi dikala itu dunia lagi ribet dengan kaliber 7.62mm dan 5.56mm. Dan akhirnya keputusan Bourlet yang menentukan : memilih kaliber 5.56mm untuk FN Minimi. Karena kaliber ini dianggap mumpuni untuk persyaratan senjata Bourlet dengan daya tolak yang kecil, ringan, dan mampu menghasilkan cylic rate tinggi.
Setelah mendapatkan persetujuan dari direktur FN, Bourlet memulai proyek ini. Pada saat mencari personel, Bourlet menerima banyak dukungan, namun juga kecaman dan kritik. Sebagian mengatakan akan menjadi hal yang revolusioner jika hal ini berhasil, namun yang lain mengatakan hal ini tidak mungkin. Namun Bourlet tetap lanjut hingga akhirnya memperoleh kru. Bourlet dibantu oleh Diegonaive Saivee, salah satu perancang FN yang legendaris yang telah menghasilkan FN FAL.